SAMPAIKAN YANG BAIK DENGAN CARA YANG TERBAIK

SAMPAIKAN YANG BAIK DENGAN CARA YANG TERBAIK

Dikisahkan, suatu malam raja bermimpi buruk. Semua giginya tanggal. Esoknya raja Nampak resah. Ia menceritakan keresahannya tersebut kepada perdana menteri untuk mendapat solusi. Maka perdana menteri menyarankan untuk bertanya kepada beberapa penafsir mimpi kerejaan. Maka datanglah beberapa penafsir mimpi terhebat dari Negara itu.

Artikel Motivasi SAMPAIKAN YANG BAIK DENGAN CARA YANG TERBAIK

Oleh Dedik Widiyanto

google.com
Menghadaplah perdana menteri yang pertama. Setelah mendengar penjelasan sang raja Barulah sang penafsir mimpi menjelaskan perihal mimpi sang raja, bahwa sang raja akan ditimpa musibah. Seluruh keluarga sang baginda akan mati. Sontak sang raja marah besar mendengar kabar itu, dan memerintahkan pengawal kerejaan untuk menghukum dan memenjarakan sang penafsir mimpi, karena telah menghina keluarga raja.
   Beberapa hari berikutnya sang raja memanggil penafsir mimpi yang kedua dan memintanya untuk menafsirkan perihal mimpinya. Setelah mendengar penjelasan sang raja penafsir mimpi yang kedua tidak langsung menjawab. Ia berfikir beberapa saat dan kemudia menjawab pertanyaan sang raja.
   “Maaf baginda. Mimpi itu memiliki arti baginda akan berumur panjang dibandingkan dengan kerabat-kerabat dan saudara-saudara baginda.”
Mendengarkan penjelasan sang penafsir mimpi sang raja sangat tertarik dan senang bukan kepalang. Ia mengambi banyak hadiah dan diserahkan kepada sang raja.
Setelah keluar dari istana, sang penafsir mimpi dihadang oleh beberapa orang untuk dimintai pertanggung jawaban atas apa yang ia katakan kepada raja.
“pembohong kau! Bukankan mimpi itu berarti buruk untuk sang raja?” kata dukun 1.
“aku tidak mengatakan mimpi itu bertanda baik untuk baginda. Aku mengatakan baginda akan berumur panjang jika dibandingkan dengan saudara-saudara baginda yang akan mati akhir-akhir ini.” Jawab sang peramal.
***
Cerita diatas memberikan pengetahuan kepada kita bahwa dengan satu tema yang sama, namun dengan cara penyampaian yang berbeda akan menghasilkan respon yang berbeda pula. Maka cara mengkomunikasikan ide menjadi prasyarat penting bagi seseorang yang hendak memimpin. Kita sadari, kita hidup diatara sekian karakter. Dari kebinekaan itu kita dituntut untuk saling menghormati dan menghargai dengan cara saling memahami.
Seseorang yang hendak menyampaikan kritikan kepada orang lain harus menggunakan etika dalam mengkritik diataranya yaitu :
1.                       Jangan menyampaikan kritikan yang bersifat perorangan dalam sebuah forum atau perkumpulan, yang dapat merendahkan dan menjatuhkan harga diri seseorang yang dikritik, karena kritikan adalah bentuk kasih dan saying kita kepada orang yang kita kritik dengan tujuan membangun dan menguatkan, bukan sebaliknya.
2.                       Gunakan bahasa yang positif. Hilangkan kata jangan, hentikan atau bentuk-bentuk kalimat larangan yang kasar. Gunakan kata-kata persuasive (ajakan) yang halus utuk melakukannya secara bersama-sama. Mari, ayo, sebaiknya.
3.                       Jangan menggunakan kata ganti orang pertama, karena itu akan menunjukan keegosisan. Hindari kata saya, aku.. gunakan kata kita atau kami.
4.                       Fokus terhadap bahan kritikan. Tindakan menghakimi biasanya tidak focus pada kesalahan yang akan kita kritik. Kita biasanya mengungkit-ungkit atau mengembangkan pada kesalahan-kesalahan yang lain atau keslahan dimasa lalu.
Jangan menghakimi, mencerca, memberikan respon ketika sedang marah. Jernihkan pikirmu, gunakan akal dan hatimu. Ambilan wudhu, karena ketika marah kau sedang ditunggangi setan.

0 Response to "SAMPAIKAN YANG BAIK DENGAN CARA YANG TERBAIK"

Post a Comment