(ARTIKEL MOTIVASI) Cerita Motivasi BERHENTI SEJENAK

Cerita Motivasi BERHENTI SEJENAK

Oleh Dedik Widianto
Seorang tukang kayu datang terlambat pagi hari ini. Ia harus memandikan dulu anaknya yang rewel. Namun sebagai akibatnya ia harus kehilangan biaya transportnya hari itu karena ia sudah terlambat 30 menit.
Saat bekerjapun gergaji mesinnya rusak , maka saat itu ia hanya bekerja setengah hari saja. Saat akan kembali pulangpun mobil tuannya mogok, melihat kejadian demi kejadian, sang majikan berinisiatif mengantarkannya pulang. Sepanjang perjalanan si tukang kayu memasang wajah sedih dan lesu. Wajahnya tersebut tetap dipertahankan hingga didepan rumah. Namun, Sebelum masuk perkarangan rumah ia duduk berjongkok menghadap ke sebatang pohon kecil diperkarangan rumahnya. Ia memegang sambil memejamkan mata, mulutnya kumat-kamit mengucap sesuatu. Dan ajaibnya setelah apa  yang dia lakukan ia menjadi orang yang berbeda. Senyumnya mengembang, wajahnya cerah meski di penuhi oli. Dan lebih bersemangat, seakan rangkaian masalah yang baru saja dialaminya menjadi hilang. Ia menyalamiku dengan mantab, dengan kata-kata yang positif mengajakku masuk kedalam rumahnya yang sederhana namun bersahaja. Saat pintu dibukakan, anaknya menyambutnya dengan pelukan dan ciuman hangat. “sungguh kedamaian di dalam surga dunia” pikir sang majikan.
Saat sang majikan hendak pulang, si tukang kayu mengantarnya sampai kedepan rumah. Dan kembali melewati pohon ajaib si tukang kayu tadi. Merasa penasaran sang majikan menanyakan perihal pohon kecil yang ada diperkarangan tukang kayu.
“Itu adalah pohon masalah, setiap ada masalah selalu aku gantungkan dulu ke pohon ini. Agar masalah itu tidak berakibat buruk pada istri dan anakku. Aku berencana mengambilnya esok hari. Tetapi anehnya saat hendak diambil masalahnya semakin berkurang atau bahkan hilang dicuri orang.”
***
Merenung.
Pernahkah kita merenung?

google.com
Renungan biasanya dilakukan ketika hati sedang diliputi kebahagiaan di suasana yang tenang. Maka tak ayal hal-hal yang menyenangkan saja yang akan ada dalam renungan kita. Pernahkan kita merenung ketika diterpa masalah. Saat gelombang ujian bergulung-gulung menerjang kita. Padahal seharusnya saat itulah kita merenung. Untuk mendapatkan jawaban atas masalah yang meninmpa kita.
Saya terkesima dengan kebiasaan karib saya saat menjawab pertanyaan wawancara. Saat itu saya sebagai penguji menyakan beberapa pertanyaan untuk pemilihan ketua SEMA. Yang menarik adalah setelah selesai mendengar pertanyaan beliau selalu berkata, “Boleh saya berfikir 2 menit?”  dan setelah dua menit dia memberikan jawaban yang luar biasa. Hal semacam ini jarang dilakukan oleh kebanyakan orang. Dan hamper keseluruhan peserta yang di seleksi mereka memberikan jawaban langsung.
Berhentilah sejanak. Atur nafas panjang untuk melanjutkan perjalanan yang jauh lebih panjang.
Dalam perjalanan hidup seseorang hidup dan dibesarkan dari sedikit banyaknya masalah yang diselesaikan. Maka kita perlu waktu berfikir jernih agar Nampak solusi yang nyata dari masalah kita.
Penyelesaian masalah itu seperti air dalam kubangan. Jika terlalu banyak gerakan maka tidak akan terlihat isi didalam kubangan, namun jika air tenang maka akan jelas apa saja yang ada dalam kubangan.
Dalam islam kita mengenal sholat sebagai media renungan. Sebagai media persingggahan dalam perjalanan panjang yang melelahkan. Tempat untuk meletakan hati menyerahkan kembali masalah kepada pemiliknya. Meminta jalan petunjuk untuk keluar dengan cara-Nya.
Maka shalat adalah tiang agama. Karena kita telah melalui jalan agama. Kebaikan-kebaikan yang dihasilkan adalah produk dari pendidikan akhlak. Maka agama tidak dapat dipisahkan dari segi apapun jika menginginkan kehidupan yang ideal.
Jika sekarang kita berfikir Sholat adalah beban dari kewajiban seseorang yang beragama, maka ada yang salah dengan kehidupan beragama kita. Kita belum membuka mata dengan keajaiban-keajaiban agama, kita temakan oleh hasutan-hasutan dunia yang memang melenakan.  Hasutan dunia yang memang fana, Nampak ada namun sebenarnya tidak ada.

0 Response to "(ARTIKEL MOTIVASI) Cerita Motivasi BERHENTI SEJENAK"

Post a Comment