KISAH TINTA DAN SELEMBAR KERTAS

KISAH TINTA DAN SELEMBAR KERTAS
Artikel Motivasi

Artikel berikut ini ditulis oleh Mas Dedik widianto. Mas Dedik Widianto adalah trainer pakar untuk Cerita Motivasi dan inspirasi. Beliau cerdas mengambil hikmah dan memetik buahnya untuk dibagikan kepada pembaca sekalian. Semoga bermanfaat. berikut ini akan dibahas cerita dan hikmahnya...

Tumpukan kertas disamping ruang kerja Nampak berserakan, namun dari sekian banyak kertas, terlihat tiga kertas yang letaknya tidak berjauhan. Didekat ketiga kertas terdapat sebontol tinta dengan penanya. Kertas pertama Nampak menjauh dan berada dikolong meja agar warna putihnya tidak ternoda, dan ia akan terus menjadi selembar kertas putih yang halus dan bersih. Namun selamanya ia akan menjadi kertas putih yang menua, buram dan tidak ada manfaat sedikitpun kecuali terlmpar dari tempat semula ke bak sampah. Sedangkan kertas kedua terlihat kusut dengan bercak-bercak tinta, karena tercebur dan tersiram tinta. Ia tidak lagi berguna kecuali menjadi gulungan dan terlempar ke tempat sampah. Dan inilah kertas yang special. Ia tidak bersembunyi namun bersedia menjadi alas, saat tangan berbakat sang penulis mulai menggoreskan sesuatu dengan tinta ditubuhnya. Sekarang ia tidak hanya selembar kertas, namun selembar tulisan yang berharga. Dipajang dididing dengan bangga, dijual dengan nilai tinggi. Karena dia merelakan untuk menerima sesuatu yang mungkin oleh sebagian kertas dihindari.
***

google.com

Dalam kehidupan nyata tidak akan berbeda dengan kehidupan ketiga kertas tersebut. Manusia menentukan sendiri satu dari ketiga kemungkinan yang akan terjadi. Menjadi orang sukses (sesuai dengan presepsi masing-masing) bukanlah hasil tanpa proses perjalanan, bukan pula proses perjalanan tanpa hasil akhir. Namun yang jelas, proses perjalanan panjang adalah indikasi (tanda-tanda) keberhasilan hidup.
Seseorang yang ingin berhasil harus menentukan pilihan dalam bertindak. Dan setiap pilihan mesti ada resiko yang akan diambil. Dan sikap kita sebagai seorang yang berani, ambil salah satu pilihan dan penuhi resikonya. Meskipun tidak sedikit dari kita yang memilih zona aman. Hanya melakukan rutinitas sehari-hari. Hidup hanya menghadapi itu-itu saja. kita hidup dengan menghindar dan berlari dari masalah. Hidup kita akan aman, namun kita akan menjadi kertas putih yang hanya sekedar kertas putih. Hanya indah dipandang namun tidak sanggup digunakan. Mungkin hanya akan menjadi alas sekali pakek.
Bayangkan jika kita mau memenuhi tantangan-tangan kehidupan, masalah tidak membuat kita lemah, masalah tidak seperti tinta hitam yang menjadikan kita kertas yang tidak berguna, namun kita yang akan menjadikan tinta hitam menjadi sesuatu yang lebih berguna.
Ambilah selembar kertas putih! lalu berikan titik hitam ditengah-tengah kertas! Apa yang anda lihat?
Sebagian besar orang akan memberikan jawaban yang sama. “Ada titik hitam.”
Di alam bawah sadar Itulah cara seseorang memandang masalah. masalah dipadang sebagai sesuatu yang melemahkan dan beban. Karena focus mereka ada pada titik hitam dan melupakan warna putih yang jauh lebih besar. Hanya sebagian orang yang memandang, bahwa ada setitik hitam diantara kertas yang putih. Kita lupa, bahwa masalah yang Allah berikan itu bagaikan setitik warna hitam, karena kekuatan kita seperti warna putih kertas, jauh lebih besar daripada masalah yang Allah berikan kepada kita. Warna putih yang akan member solusi atas permasalahan jauh lebih besar dari masalah yang akan kita selesaikan. Maka berkeyakinanlah anda mampu menyelesaikannya.
Maka tidaklah pantas sebagai makhluk yang dipercaya menjaga keharmonisan di alam ini, mengeluh terhadap masalah yang pada hakikatnya adalah wujud cinta dan kasih sayang Allah kepada kita.

0 Response to "KISAH TINTA DAN SELEMBAR KERTAS"

Post a Comment